Di tahun 1988, David Schomer memopulerkan latte art kepada orang Amerika
lewat gerai Espresso Vivace Roasteria miliknya di Seattle, kota yang
juga melahirkan Starbucks. Motif hati mulai dikenal, begitupun motif
rosetta yang dipelajarinya di Italia dan disosialisasikan di Amerika
sekitar tahun 1992. Ia karib Luigi Lupi, juga bapak latte art dunia asal
Italia, pelopor tutorial latte art dalam bentuk video.
Tentunya
latte art baru muncul ketika industri menghadirkan mesin espresso yang
dilengkapi tungkai pemanas susu. Bagian penting ini bernama steam wand.
Steam wand menyemprotkan uap panas untuk mengembangkan volume susu agar
susu berbuih. Buih susu ini dinamakan milk foam.
Susu mutlak
dipanaskan dalam wadah stainless steel (steaming pitcher). Langkahnya,
susu dingin dituang hingga 1/3 tinggi pitcher dan steam wand dinyalakan
pada kekuatan maksimal kala berada dalam susu. Pitcher diposisikan
miring agar banyak udara yang masuk ke dalam susu pada kocokan awal.
Seiring susu bervolume, pitcher diturunkan hingga sekitar 1 cm dari
ujung steam wand terendam dalam susu. Sekitar 60% volume susu bertambah.
Sekadar perbandingan, hanya sekitar 30% penambahan volume dibutuhkan
pada pembuatan café latte.
Susu usai dipanaskan ketika
mencapai ± 64° C, diukur dengan quick-read thermometer. Sehari-hari,
barista bisa ‘mengukur’ suhu lewat panas yang dirasakan perlahan naik
kala tangan memegang pitcher. Dalam hitungan manual, proses ini ± 20
detik. Jika terlalu lama, rasa ‘manis’ laktosa bisa hilang, tergantikan
‘gosong’ susu.
Ya, Anda memang harus memulainya dari susu dingin
dan jenis whole milk (kandungan lemak 3,5-4,4%), bukan susu low fat
apalagi nonfat. Kandungan protein pada susu menstablikan buih-buih yang
sangat kecil, dengan ukuran buih yang nyaris seragam. Mengilap seakan
satin, hasil akhir ini dinamakan microfoam.
Terakhir, pitcher
diketuk dan diputar-putar ringan di meja untuk menghilangkan buih besar
yang mungkin ada. Semua dilakukan cepat dan sistematis agar espresso
panas yang telah disiapkan tak keburu dingin.
Espresso yang
digunakan sebagai basis milk foam adalah single shot (30 ml) atau double
shot (60 ml). Milk foam juga bisa dituang di atas ristretto (setengah
ekstraksi pertama dari pembuatan espresso).
Selasa, 18 Agustus 2015
Mengenal Latte Art
Selasa, Agustus 18, 2015
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar